Kelompok Komunikatif: Leni Nur'Azizah, Mahmud, Casi'a dan Delvia
A. Pengertian komunikatif
Komunikasi dikatan efektif jika
informasi, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami
dengan baik, sehingga menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku atau
mendapatkan informasi (menjadi tahu/paham), itulah yang dinamakan komunikatif.[1]
Komunikatif adalah mampu menyampaikan pesan
dengan baik , artinya pesan yang diterima oleh penerima (receiver) sama dengan
maksud pesan yang disampakan oleh pengirim pesan (sender). Dan yang dimaksud
pesan (message) disini bukan hanya informasi, namun termasuk juga pemikiran/gagasan,
keinginan, dan perasaan. Dan menyampaikannya melalui lisan atau tulisan.[2]
- Karakteristik komunikatif
Syafi’ie (1993) menjelaskan bahwa
karakteristik pendekatan komunikatif adalah:
(1) kompetensi komunikatif lebih
bersifat dinamis daripada statis,
(2) kompetensi komunikasi bersifat
kontekstual,
(3) kompetensi komunikasi bersifat
relatif, bergantung pada aspek-aspek lain yang terkait, baik yang bersifat
internal maupun eksternal, dan
(4) kompetensi komunikasi berkaitan
dengan dikotomi kompetensi kebahasaan dan kompetensi performasi.[3]
- Penerapan komunikatif
Pendekatan Komunikatif sistem
pembelajaran yang menekankan pada aspaek komunikasi interaksi dan
mengembangakan kompetensi
kebahasaan serta keterampilan
berbahasah (menyimak membaca menulis berbicara)sebagia tujuan pembakajran
bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam
kehiduoan sehari-hari Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI,2001:742) dijelaskan
bahwa prosedur merupakkan tahap-tahap kegiatan untuk menyeleseiakan suatu
aktivitas, sedangkan strategi merupakan rencana yng cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.[4]
- Penerapan Implementasi pendekatan komunikatif
a. Konteks dan
tema digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata siswa. Tujuannya adalah
agar pembelajaran bahasa berlangsung dalam suasana kebahasaan yang wajar, tidak
disajikan dalam kalimat-kalimat yang sulit dimengerti siswa, misalnya
penggambaran kegiatan di rumah, di dapur, di jalan, di desa, di sekolah, dan
sebagainya.
b. Bahasa
sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacam-macam fungsi sesuai dengan apa
yang ingin disampaikan oleh penutur, misalnya :
1) Untuk
menyatakan informasi faktual (melaporkan, menanyakan, mengoreksi, dan
mengidentifikasi)
2) Menyatakan
sikap intelektual (menyatakan setuju atau tidak setuju, menyanggah, dan
sebagainya)
3) Menyatakan
sikap emosional (senang, tidak senang, harapan, kepuasan, dan sebagainya)
4) Menyatakan
sikap moral (meminta maaf, menyatakan penyasalan, penghargaan, dan sebagainya)
5) Menyatakan
perintah (mengajak, mengundang, memperingatkan, dan sebagainya).
Pengajian
fungsi itu sebaiknya disajikan di dalam konteks, tidak dalam bentuk
kalimat-kalimat yang lepas.
c.
Pembelajaran menekankan pada pengembangan kompetensi bahasanya, bukan pada
pengetahuan bahasanya saja, sehingga siswa dapat menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang materi
pengajaran yang mengacu pada pendekatan komunikatif menurut Brown, yaitu:
1) Tujuan
pembelajaran di dalam kelas difokuskan pada semua komponen dari kemampuan
berkomunikasi
2) Teknik dalam
pembelajaran bahasa dirancang untuk melibatkan siswa dalam penggunaan bahasa
yang pragmatis, autentik, fungsional dan bermakna
3) Kelancaran
dan ketepatan berbahasa yang dapat melandasi teknik-teknik komunikatif
4) Siswa pada
akhirnya harus menggunakan bahasa, baik secara produktif maupun reseptif.
E. Contoh
produk komunikatif
a.
Ketika Tanya jawab antara siswa dengan guru, maka akan terjadi interaksi dan
pertukaran informasi
b.
Ketika siswa menggunakan keterampilan berbahasanya (menyimak, membaca, menulis,
dan berbicara), maka secara langsung maupun tidak, telah terjadi pembelajaran
dengan pendekatan komunikatif
c.
Simulasi dan bermain peran. Contoh :
1)
Siswa diminta membayangkan dirinya ada dalam situasi yang dapat terjadi di luar
kelas. Ini dapat saja berupa kejadian yang sederhana, misalnya bertemu seorang
teman di jalan, tetapi dapat pula kejadian yang bersifat kompleks, negosiasi di
dalam bisnis.
2) Siswa
diminta memilih peran tertentu dalam suatu situasi. Dalam beberapa kasus,
mungkin mereka berlaku sebagai dirinya sendiri, tetapi dalam beberapa kasus-kasus
lain mungkin mereka memperagakan sesuatu, di dalam simulasi
3) Mereka
diminta berbuat seperti kalau situasi ini benar-benar terjadi, sesuai dengan
peran mereka masing-masing. Permainan peran tidak selalu dalam bentuk akting,
tetapi dapat juga dalam bentuk debat, atau improvisasi.[5]
- Kesimpulan
Bisa dikatakan komunikatif apabila
komunikasi memiliki tujuan untuk orang lain dalam memahami pesan yang
disampaikan oleh seoarang pemberi pesan (komunikator) jika informasi,
pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik,
sehingga menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku atau mendapatkan
informasi (menjadi tahu/paham), itulah yang dinamakan komunikatif.
D. Saran
Komunikatif harus dikembangkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Karena Salah satu hal yang menyebabkan banyak
orang berselisih paham adalah kurangnya
komunikatif. komunikasi terkadang menjadi hal yang disepelehkan, padahal kesalahan
dalam komunikasi dapat menimbulkan sebuah permasalahan yang runyam dalam relasi
dua atau lebih orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://euislatifah.blogspot.co.id/2014/06/pendekatan-komunikatif-dalam.html
Ø Alwi, Hasan. 2001.
KBBI.Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: BR.
Ø https//diganovensa.wordpres.com/2012/10/15/pendekatan-komunikatif-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar