Minggu, 01 Januari 2017

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran Fiqih



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatanhasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru di tuntut agar mampu menggunaka alat-alat yang dapat di sediakan,dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga di tuntut untuk mengembangkan ketrampilam membuat media pembelajaran yang akan digunakanya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian, Peran dan Fungsi Media Pembelajaran?
2.        Apa Jenis-Jenis Media Pembelajaran?
3.        Bagaiamana Karakteristik Media Pembelajaran?
4.        Bagaimana Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran?
5.        Bagaimana Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran?
C.  Tujuan
  1. Mengetahui pengertian, peran dan fungsi Media Pembelajaran untuk Mata Pelajaran Fiqih.
  2. Mengetahui jenis-jenis dan katrakteristik media pembelajaran.
  3. Mengetahui kriteria dalam memilih media pembelajaran fiqih.
  4. Mengetahui Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran fiqih.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian, Peran dan Fungsi Media Pembelajaran Fiqih
1)      Pengertian Media Pembelajaran Fiqih
Kata “Media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. [1](Djamarah, 1997: 136).
AS Sadiman [2](1996: 6) mengatakan bahwa Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima  sehingga dapat merangsang pkiran, persaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sementara itu Briggs berpendapat bahwa  media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta meransang siswa untuk belajar.
“Media Pendidikan adalah seperangkat alat yang akan digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” [3](Hamalik, 1994: 12)
Media pembelajaran fiqh adalah segala sesuatu yang dapat digunakan guru fiqh untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke penerima pesan (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dalam pembelajaran fiqh terjadi.

2)      Peran Dan Fungsi Media Pembelajaran Fiqih
Menurut Latuheru [4](1988), fungsi utama dari media pembelajaran adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan dengan Latuheru, Brown, Lewis dan Harcleroad [5](1983:76-77), menyatakan bahwa media pembelajaran berperan semakin penting untuk memungkinkan siswa mencapai manfaat dari belajar secara individual.Secara rinci Sadiman [6](1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1)   Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan menjadi jelas dan dapat dipahami.
2)   Digunakan untuk mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
3)   Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar.
4)   Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan lingkungan dan realita belajar.
5)   Dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan membangkitkan persepsi yang sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu siswa senada dengan pendapat tersebut.

Sudjana dkk [7](1989) memandang peran media sangat penting dalam proses pembelajaran. Media berperan sebagai alat dan sumber belajar bagi siwa. Sebagai alat, media berperan sebagai alat untuk memperjelas bahan pengajaran, jadi media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai materi pembelajaran; sedang sebagai sumber belajar bagi siswa, media berisi bahan-bahan yang harus dipelajari siswa baik secara individu maupun sebagai kelompok. Namun hendaknya dicatat bahwa sebagai alat dan sumber belajar, media tidak bisa menggantikan keberadaan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru tidak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, Karena media bukan tujuan pembelajaranDapat disimpulkan bahwa media memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran.

B.  Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran, dan para ahli membuat klasifikasi media pembelajaran sesuai dengan tinjauan masing-masing. Dengan mengetahui beberapa jenis media, seorang guru dapat memilih, menggunakan serta memanfaatkan media tersebut agar di dalam proses belajar mengajar dapat efktik dan efisien. Nababan [8](1993) membedakan media pembelajaran sebagai berikut:
1)   Media komersil yaitu media yang dapat dibeli toko buku atau alat alat tulis, dan media yang dibuat oleh guru sendiri (teacher made)
2)   Media yang dapat didengar (auditory), dapat dilihat (visual), dan dapat didengar dan dilihat (audio-visual)
3)   Games (permainan)http://sumut.kemenag.go.id/
Ditinjau dari segi perkembangan teknologi, Sells dan Gasgow dalam Arsyad [9](1997) membagi media pembelajaran menjadi media tradisional dan media teknologi mutakhir.
a.    Media tradisional
1)   Visual diam yang diproyeksikan
a) proyeksi tak tembus pandang
b) proyeksi overhead
c) slides
d) filmstrips
2)   Visual yang tak diproyeksikan
a) gambar, poster
b) foto
c) charts, grafik, diagram
d) pameran, papan info, papan buletin
3)   Audio
a) rekaman piringan
b) pita-kaset, reel, cartridge
4)   Penyajian multimedia
a) slide plus suara (tape)
b) multi image
5)   Visual dinamis yang diproyeksikan
a) film
b) televisi
c) video
6)   Cetak
a) buku teks
b) modul, teks terprogram
c) workbook
d) majalah ilmiah
e) hand-out
7)   Permaianan
a) teka-teki
b) simulasi
c) permaianan peran
8)   Realia
a) model
b) specimen
c) manipulatif (peta, boneka)
b.    Media Teknologi mutakhir
1) Media berbasis telekomunikasi
a) Teleconference
b) Kuliah jarak jauh
2) Media berbasis mikroprosesor
a) Computer-assisted instruction
b) Permainan computer
c) Sistem tutor intelejen
d) Interaktif Hypermedisa
e) Compact (video) disc.
C.  Karakteristik Media Pembelajaran
Secara umum, media pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Memiliki pengertian fisik
2.  Memiliki pengertian non fisik
3.  Memiliki pengertian sebagai alat bantu
4.  Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
5.  Dapat digunakan secara masal, kelompok besar, kelompok kecil maupun perorangan
Sedangkan karakteristik sumber belajar adalah sebagai berikut :
1.    Harus mampu memberikan kekuatan dalam PBM
2.  Harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif
3.  Digunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau insedental
4.  Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan instruksional.

D.  Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Fiqih
Pada dasarnya semua jenis media bisa di terapkan dalam pembelajaran fiqh, akan tetapi pendidik haruslah jeli dengan materi apa yang di sampaikan dan media apa yang sesuai untuk proses komunikasi, khususnya dalam ilmu fiqh. Sehinggga melalui proses komunikasi pesan atau informasi dapat di serap dan di hayati oleh peserta didik tanpa adanya kesesatan dalam penerimaan konsep atau materi.
Pemilihan dan penentuan media pembelajaran bukanlah ilmu pasti. Dasar pemilihan dan penentuan media pembelajaran tidak hanya karena media tersebut merupakan alat atau teknik yang baru atau satu satunya media yang tersedia di sekolah tetapi harus diperhatikan beberapa kriteria pemilihan dan penentuan media, agar media dapat berperan positif dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Menurut Sudjana dan Riva’i [10](1989) beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media antara lain:
1. Tujuan Pembelajaran (standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator )
2. Bahan atau materi pembelajaran
3. Metode pembelajaran
4. Tersedianya alat yang dibutuhkan
5. Penilaian hasil belajar
6. Pribadi guru
7. Minat dan kemampuan siswa
E.   Langkah –Langkah Pengembangkan Media Pembelajaran
Menurut Latuheru [11](1988) seorang guru harus berusaha meyajikan bahan ajarnya secara jelas dan dimengerti oleh siswa. Karena itu guru harus mengarahkan siswa untuk menggunakan indera mereka sebanyak-banyaknya.
Semakin banyak pancaindera yang mereka gunakan, akan lebih mudah bagi mereka untuk mengingat apa yang telah mereka pelajari. Siswa akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan menguasai materi pembelajran jika guru mengajar hanya dengan ceramah saja. Hasil pembelajaran akan lebih baik jika guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan media dan melibatkan siswa dalam pembelajaran secara aktif.Seorang guru hendaknya menyiapkan media pembelajaran yang tidak mahal dan mudah, namun tetap memperhatikan kriteria pemilihan media yang tepat.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilaksanakan dalam pengembangan media pembelajaran. [12](Arsyad, 1997).
1.    Analisa kebutuhan.
Pada tahap ini guru akan mengidentifikasi dan menganalis kebutuhan media berdasarkan karakteristik mata pelajaran masing-masing dengan memperhatikan kurikulum, terutama standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator atau tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan, tingkat pemahaman siswa, tersedianya bahan dan alat serta kemudahan untuk mengembangkan dan menggunakan media tersebut.
2.    Mengembangkan atau membuat media pembelajaran.
Setelah melakukan identifikasi dan analisa kebutuhan, maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan atau membuat media pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan (setelah ditetapkan KD dan indikator serta materi).
3.    Try out atau uji coba.
Setelah media dibuat, langkah ketiga adalah melakukan try out atau uji coba. Media yang telah dibuat guru diuji cobakan kepada siswa.
4.    Evaluasi efektifitas
Dalam uji coba guru melaksanakan langkah berikutnya yaitu melakukan evaluasi efektifitas dan efesiensi media tersebut.
5.    Revisi atau perbaikan media
Langkah kelima yaitu melakukan revisi atau perbaikan media berdasarkan evaluasi yang dicatat atau ditemui pada langkah sebelumnya. Pada tahap keenam guru memiliki produk akhir media pembelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran sesuai dengan bidang studi, SK, KD, indikator, dan materi serta situasi pembelajaran yang tepat. Bagan berikut ini memberi ilustrasi langkah-langkah pengembangan media pembelajaran yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru.




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Media pembelajaran fiqh adalah segala sesuatu yang dapat digunakan guru fiqh untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke penerima pesan (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dalam pembelajaran fiqh terjadi.
Peran media dalam pembelajaran sangat signifikan, karena media pembelajaran merupakan suatu bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan dalam semua program dan jenjang. Kualitas outpot dari sebuah sekolah termasuk media sebai salah satu unsur yang menentukan, Karenanya seorang guru profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak didiknya, akan tetapi juga harus mampu memanfaatkan mengembangkan media pembelajaran,agar pencapaian prestasi belajar akan sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai.
B.       Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.





[1] Djaramah. (1997). Belajar Mengajar. Jakarta.
[2] Arief S. Sadiman, dkk. (1996). Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
[3] Hamalik, Umar. (1994). Media Pendidikan. Bandung:Citra Aditiya Bakti.
[4] Latuheru,D.J.1988. Media pembelejaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.

[5] Lewis Harcleroad. (1983). AV Instruction. Universitas Michigan: McGraw-Hill.
[6] Arief S. Sadiman, dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:CV. Rajawali.
[7] Sudjana dan Riva’i,1989.Media Pengajaran,Sinar baru, Bandung.
[8] Nababa. (1993). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
[9] Arsyad, Azhar, 1997 Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
[10] Sudjana dan Riva’i,1989.Media Pengajaran,Sinar baru, Bandung.
[11] Latuheru,D.J.1988. Media pembelejaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.
[12] Arsyad, Azhar, 1997 Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar