Mata
Kuliah : Pembelajaran Bahasa Arab
Kelompok
8 : Eni Suhaeni
Leni Nur Azizah
Ozi
A. Judul : Teknik Mengajarkan
Mufrodat (Kosa Kata)
B. Tujuan
Pembelajaran :
1. Siswa
dapat memahami pengertian Mufrodat (kosa kata).
2. Siswa
dapat membedakan Jenis-jenis Mufrodat.
3. Siswa
dapat mengetahui teknik-teknik pembelajaran Mufrodat.
4. Siswa
dapat mengimplementasikan Mufrodat yang telah dipelajari.
C. Materi
Ajar :
1. Pengertian
[1]Kosakata
(Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh
seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang
didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang
tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru.
Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya.
[2]Menurut
Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah
bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat
diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa
kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung
pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak
identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran
berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.[3]
[4]Kosakata
merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata adalah
bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas. Pengertian ini membedakan
antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa
dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relative stabil.
Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata mu’allim ( معلم ) dalam bahasa Arab terdiri dari
satu morfem. Sedangkan kata al-mu’allim (المعلم ) mempunyai dua morfem yaitu ال dan معلم . Adapun
kata yang mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-morfem
yang mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-mu’allimun
( المعلمون ) yang terdiri dari
tiga morfem yaitu ال , معلم dan ون .[5]
[6]Dalam
pembelajaran bahasa Arab ada beberapa masalah dalam pembelajaran kosakata yang
disebut problematika kosakata (مشكلات
صرفية). Hal itu terjadi karena dalam pembelajaran kosakata mencakup
didalamnya tema-tema yang kompleks yaitu perubahan derivasi, perubahan
infleksi, kata kerja, mufrad, tatsniyah, jama’, ta’nîts,
tadzkîr dan makna leksikal dan fungsional. Tetapi dalam makalah ini,
penulis tidak menjelaskan satu persatu dari tema-tema tersebut secara detail,
hanya sekedar mengemukakan bahwa cakupan pembelajaran kosakata tidak sederhana
tetapi cukup luas dan rumit.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-kata
yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan
ia digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat.
Komunikasi seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan
memadai menunjukkan gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai
bahasa.
2. Jenis-Jenis
Mufrodat
[7]Rusydy
Ahmad Tha’imah memberikan klasifikasi kosakata (al-mufradât) menjadi 4
(empat) yang masing-masing terbagi lagi sesuai dengan tugas dan fungsinya,
sebagai berikut:
1.
Pembagian kosakata dalam konteks Kemahiran Kebahasaan
1. Kosakata
untuk memahami (understanding vocabulary) baik bahasa lisan ( الاستـماع )
maupun teks ( القراءة ).
2. Kosakata
untuk berbicara (speaking vocabulary). Dalam pembicaraan perlu
penggunaan kosakata yang tepat, baik pembicaraan informal (عادية)
maupun formal (موقفية).
3. Kosakata
untuk menulis (writing vocabulary). Penulisan pun membutuhkan pemilihan
kosakata yang baik dan tepat agar tidak disalahartikan oleh pembacanya.
Penulisan ini mencakup penulisan informal seperti catatan harian, agenda harian
dan lain-lain dan juga formal, misalnya penulisan buku, majalah, surat kabar
dan seterusnya.
4. Kosakata
potensial. Kosakata jenis ini terdiri dari kosakata context yang dapat
diinterpretasikan sesuai dengan konteks pembahasan, dan kosakata analysis
yakni kosakata yang dapat dianalisa berdasarkan karakteristik derivasi kata
unuk selanjutnya dipersempit atau diperluas maknanya.
2.
Pembagian kosakata menurut maknanya
1. Kata-kata
inti (content vocabulary). Kosakata ini adalah kosakata dasar yang
membentuk sebuah tulisan menjadi valid, misalnya kata benda, kata kerja, dll.
2. Kata-kata
fungsi (function words). Kata-kata ini yang mengikat dan menyatukan
kosakata dan kalimat sehingga menbentuk paparan yang baik dalam sebuh tulisan.
Contohnya hurûf jâr, adawât al-istifhâm, dan seterusnya.
3. Kata-kata
gabungan (cluster words). Kosakata ini adalah kosakata yang tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi selalu dipadukan dengan kata-kata lain sehingga
membentuk arti yang berbeda-beda. Misalnya kata رغب dapat berarti menyukai bila kata
tersebut dipadukan dengan في menjadi رغب في . Sedangkan bila diikuti dengan kata عن menjadi
رغب عن artinya
pun berubah menjadi benci atau tidak suka.
3.
Pembagian kosakata menurut karakteristik kata (takhassus).
1.
Kata-kata tugas (service words) yaitu
kata-kata yang digunakan untuk menunjukan tugas, baik dalam lapangan kehidupan
secara informal maupun formal dan sifatnya resmi.
2.
Kata-kata inti khusus (special content words). Kosa
kata ini adalah kumpulan kata yang dapat mengalihkan arti kepada yang spesifik
dan digunakan di berbagai bidang ulasan tertentu, yang biasa juga disebut local
words atau utility words.
4.
Pembagian kosakata menurut penggunaannya.
1. Kosakata
aktif (active words), yakni kosakata yang umumnya banyak digunakan
dalam berbagai wacana, baik pembicaraan, tulisan atau bahkan banyak didengar
dan diketahui lewat berbagai bacaan.
2. Kosakata
pasif (passive words), yaitu kosakata yang hanya menjadi
perbendaharaan kata seseorang namun jarang ia gunakan. Kosakata ini diketahui
lewat buku-buku cetak yang biasa menjadi rujukan dalam penulisan makalah atau
karya ilmiah.
3.
Teknik-Teknik Pembelajaran Kosakata (al-Mufradât)
[8]Ahmad
Fuad Effendy menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan teknik-teknik
pembelajaran kosakata (al-Mufradât) atau pengalaman siswa dalam
mengenal dan memperoleh makna kata (al-mufradât), sebagai berikut :
1.
Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan
pertama yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata
yang diucapkan guru atau media lain, baik berdiri sendiri maupun di dalam
kalimat. Apabila unsur bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka
untuk selanjutnya siswa akan mampu mendengarkan secara benar.
2.
Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya.
Mengucapkan kata baru akan membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu
yang lebih lama.
3.
Mendapatkan makna kata. Pada tahap ini
guru hendaknya menghindari terjemahan dalam memberikan arti kata kepada siswa,
karena bila hal itu dilakukan maka tidak akan terjadi komunikasi langsung dalam
bahasa yang sedang dipelajari, sementara makna kata pun akan cepat dilupakan
oleh siswa. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan oleh guru untuk menghindari
terjemahan dalam memperoleh arti suatu kata, yaitu dengan pemberian konteks
kalimat, definisi sederhana, pemakaian gambar/foto, sinonim (murâdif),
antonim (dlid), memperlihatkan benda asli atau tiruannya, peragaan
gerakan tubuh, dan terjemahan sebagai alternatif terakhir bila suatu kata
memang benar-benar sukar untuk dipahami oleh siswa.
4.
Membaca kata. Setelah melalui tahap
mendengar, mengucapkan, dan memahami makna kata-kata (kosakata) baru, guru
menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan membaca kata
tersebut dengan suara keras.
5.
Menulis kata. Penguasaan kosakata siswa
akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru
dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut
masih segar dalam ingatan siswa.
6.
Membuat kalimat. Tahap terakhir dari
kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan kata-kata baru itu dalam
sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun tulisan. Guru harus
kreatif dalam memberikan contoh kalimat-kalimat yang bervariasi dan siswa
diminta untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat-kalimat itu hendaknya
digunakan kata-kata yang produktif dan aktual agar siswa dapat dengan memahami
dan mempergunakannya sendiri.
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kosakata di atas
tentunya dapat dijadikan acuan para pengajar bahasa asing khususnya bahasa
Arab, walaupun tidak semua kata-kata baru harus dikenalkan dengan prosedur dan
langkah-langkah tersebut. Faktor alokasi waktu dalam hal ini juga harus
diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan kata-kata tetentu
yang dianggap sukar atau kata-kata yang memang hanya dapat dipahami secara baik
dan utuh maknanya bilamana dihubungkan serta disesuaikan dengan konteks wacana.
D.
Rangkuman
Daftar
Pustaka:
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata,
diakses tanggal 11 Mei 2008. Lihat juga Harimurti Kridalaksana, Kamus
Linguistik (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1983), hlm. 137.
Ø [1]
Edison de Cunha, “Developing English Teaching Materials For Vocabulary Of First
Grade Of Junior High School” dalam Makalah, hlm. 3.
Ø [1]A.
Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat,
2005), hlm. 96.
Ø [1]
Harimurti Kridalaksana, Kamus ….hlm. 157.
Ø [1]
Muhammad Ali Al-Khûly, Asâlîb Tadrîs al-Lughah al-‘Arabiyyah (Riyadl:
Dâr al-Ulûm, 1989), hlm.89.
Ø [1]
Moh. Matsna HS, Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa Arab; makalah
disampaikan pada Diklat Guru Bahasa Arab SMU di Jakarta tanggal 10 – 23
September 2003.
Ø Rusydy
A. Tha’imah, Al-Marja’ fî Ta’lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah li al-Nâthiqîn bi
Lughâtin Ukhra, Jâmi’ah Ummu al-Qurâ, Ma’had al-Lughah al-‘Arabiyyah,
Wahdat al-Buhûts wa al-Manâhij, Silsilah Dirâsât fi Ta’lîm al-‘Arabiyyah, juz
II, hlm. 616-617.
Ø Ahmad
Fuad Effendy, Metodologi ….hlm. 99 -101.
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata, diakses tanggal 11 Mei 2008. Lihat juga Harimurti
Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
1983), hlm. 137.
[2] Edison de Cunha,
“Developing English Teaching Materials For Vocabulary Of First Grade Of Junior
High School” dalam Makalah, hlm. 3.
[3]A. Fuad Effendy, Metodologi
Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2005), hlm. 96.
[4] Harimurti
Kridalaksana, Kamus ….hlm. 157.
[5] Muhammad Ali
Al-Khûly, Asâlîb Tadrîs al-Lughah al-‘Arabiyyah (Riyadl: Dâr al-Ulûm,
1989), hlm.89.
[6] Moh. Matsna HS, Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa
Arab; makalah disampaikan pada Diklat Guru Bahasa Arab SMU di Jakarta
tanggal 10 – 23 September 2003.
[7]
Rusydy A.
Tha’imah, Al-Marja’ fî Ta’lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah li al-Nâthiqîn bi
Lughâtin Ukhra, Jâmi’ah Ummu al-Qurâ, Ma’had al-Lughah al-‘Arabiyyah,
Wahdat al-Buhûts wa al-Manâhij, Silsilah Dirâsât fi Ta’lîm al-‘Arabiyyah, juz
II, hlm. 616-617.
[8] Ahmad Fuad Effendy, Metodologi ….hlm. 99 -101.