Minggu, 19 Februari 2017

Analisis Harapan dan Kenyataan Pendidikan Luar Sekolah



Nama                           : Leni Nur’Azizah
Nim                             : 2014.17.01916
Jurusan/smt                 : PAI A / VI
Tugas UTS                  : Analisis Harapan dan Kenyataan Pendidikan Luar Sekolah
Mata Kuliah                : Pendidikan Luar Sekolah
Dosen Pengampu        : Dr. Asep Mulyana, M.Si
A.      Harapan Pendidikan Luar Sekolah
Harapan Pendidikan Luar Sekolah mampu membelajarkan individu agar mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya ke arah perwujudan pribadi yang utuh dan membelajarkan masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang memahami arti pendidikan sepanjang hayat. Sehingga masyarakat mengerti bahwa pendidikan itu tidak terikat oleh ruang dan waktu. Maka dari itu setiap umat islam haruslah menjungjung tinggi nilai-nilai keislaman dan wajib atasnya untuk menutut ilmu yang berguna sepanjang hayatnya.  Sebagaimana Rasulullah bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya : Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR.IbnuMajah)
            Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi tiap muslim baik itu laki-laki maupun perempuan dan merupakan media pedidikan yang harus terus dijalani sepanjang hayatnya di mana saja, oleh siapa saja ilmu itu disampaikan dan untuk siapa saja seseorang menyampaikan ilmu yang ia miliki.
Pendidikan Luar Sekolah bisa mendidik masyarakat yang dapat memanfaatkan nilai yang baik dan lebih bermanfaat bagi kehidupan pribadi keluarga, masyarakat bangsa dan Negara. Pendidikan itu dijalankan agar dapat membentuk manusia yang dapat berguna, lebih sempitnya untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya, untuk masyarakat atau orang-orang disekitarnya dan juga lebih luasnya sesuai dengan UUD Negara RI 1945 untuk menjadikan manusia yang adil dan beradab serta menjadikan manusia yang dapat bermanfaat bagi negaranya.
Kemampuan mengembangkan kepribadian dan mengaktualisasikan diri. Pendidikan luar sekolah juga harusnya dapat membentuk kepribadian seorang manusia menjadi lebih baik, jika sebelumnya mungkin pribadinya buruk karena belum banyak belajar dan belum tau berprilaku, dengan adanya pendidikan luar sekolah ini dapat memberikan kepada manusia tentang bagaimana berpriaku yang baik dan apa baik buruknya jika perilaku kita baik. Sehingga manusia dapat berprilaku baik dan dapat menempati tempat sendiri dalam lingkungan masyarakat.
Kemampuan menghadapi tantangan hidup, baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat. Dengan pendidikan luar sekolah diharapkan dapat mencetak manusia yang siap menghadapi permasalahan dengan bijaksana, baik itu permasalahan yang berada di lingkungan keluarganya maupun di masyarakat. Sehingga dapat terciptanya kerukunan dan kesejahteraan, baik dalam lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat, bahkan bisa mengatasi persolan yang lebih kompleks di masyarakat.
Kemampuan untuk membina keluarga sejahtera dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. Jika kita menginginkan perubahan untuk hal yang besar, kita harus mengubah hal kecil dahulu, contohnya dengan dapat menciptakan kesejahteraan di lingkungan keluarganya sehingga dapat meningkatkan tarap kesejahteraan di lingkungan yang lebih luas lagi bahkan hingga menjadikan negara yang sejahtera.
Mengembangkan wawasan manusia yang luas tentang hak dan kewajiban sebagai warga Negara, Kesadaran berbangsa bernegara, dan bermasyarakat dalam rangka pembangunan manusia dan masyarakat pancasila. Dalam pendidikan luar sekolah diharapkan dapat menjadikan manusia yang cinta tanah air, sehingga dapat menjaga keutuhan wilayah maupun keutuhan dari segi budaya dan nilai-nilai budaya bangsa.
Kemampuan menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Karena harapannya dapat menegaskan bahwa pendidikan luar sekolah dapat mengembangkan secara selaras, serasi dan seimbang. Kecerdasan sikap, kreativitas, dan keterampilan dalam upaya peningkatan mutu dan taraf hidup individu, keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
Upaya pencapaian tujuan yang institusional tersebut pada hakikatnya dilimpahkan kepada pranata kelembagaan pendidikan keluarga, pendidikan perluasan wawasan, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan luar sekolah mempunyai peranan yang penting untuk merealisasikan tujuan pendidikan yang belum dapat tercapai sepenuhnya melalui pendidikan persekolahan.
Pendidikan luar sekolah dapat berperan sebagai pengganti, pelengkap atau penambah program pendidikan persekolahan. Dengan cara mendidik keterampilan dan paket B yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
B.       Kenyataan Pendidikan Luar Sekolah
Kenyataan pendidikan luar sekolah kurang diminati oleh masyarakat dengan berbagai alasan, diantaranya karena pendidikan luar sekolah yang kurang terkondisikan, baik dari segi tenaga pendidik dan sumber belajar masih kurang profesional serta motivasi belajar peserta didik rendah.
Kurangnya koordinasi disebabkan oleh keragaman dan luasnya program yang diselenggarakan oleh berbagai pihak. Semua lembaga pemerintah, baik yang berstatus departemen maupun non departemen, menyelenggarakan program-program pendidikan nonformal. Berbagai lembaga swasta, perorangan, dan masyarakat menyelenggarakan program pendidikan nonformal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lembaga tersebut atau untuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya variasi program yang dilakukan oleh berbagai pihak itu akan memungkinkan terjadinya program-program yang tumpang tindih. Program yang sama mungkin akan digarap oleh berbagai lembaga, sebaliknya mungkin suatu program yang memerlukan penggarapan secara terpadu kurang mendapat perhatian dari berbagai lembaga. Oleh karena itu koordinasi antar pihak penyelenggara program pendidikan nonformal sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program serta untuk mendayagunakan sumber-sumber dan fasilitas dengan lebih terarah sehingga program tersebut mencapai hasil yang optimal.
Tenaga pendidik atau sumber belajar yang profesional masih kurang. Penyelenggara kegiatan pembelajaran dan pengelolaan program pendidikan nonformal sampai saat ini sebagian terbesar dilakukan oleh tenaga-tenaga yang tidak mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan nonformal. Keterlibatan mereka dalam program pendidikan didorong oleh rasa pengabdian kepada masyarakat atau kerena tugas yang diperoleh dari lembaga tempat mereka bekerja, dan mereka pada umumnya berlatar belakang pendidikan formal. Kenyataan ini sering mempengaruhi cara penampilan mereka dalam proses pembelajaran anatara lain dengan menerapkan pendekatan mengajar pada pendidikan formal di dalam pendidikan nonformal sehingga pendekatan ini pada dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pembalajaran dalam pendidikan nonformal. Pengelolaan program pendidikan nonformal memerlukan pendekatan dan keterampilan yang relatif berbeda dengan pengelolaan program pendidikan formal. Untuk mengatasi kelemahan itu maka diperlukan upaya peningkatan kemampuan tenaga pendidik yang ada dalam pengadaan tenaga profesional pendidikan yang berlatar belakang pendidikan nonformal.
Selain itu kenyataannya dalam pendidikan luar sekolah motivasi belajar peserta didiknya masih relatif rendah. Kelemahan ini berkaitan dengan berbagai aspek yang sangat penting membangkitkan motivasi peserta didik pendidikan luar sekolah, diantaranya yakni kesan pendidikan luar sekolah di mata masyarakat, tenaga pendidik dalam pendidikan luar sekolah yang berlatar belakang pendidikan formal, pendidikan luar sekolah yang program belajarnya sulit diterapkan hasil belajarnya dan juga lulusan pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah dianggap lebih rendah statusnya.
Motivasi belajar pada peserta didik pendidikan manapun sangat penting, karena dengan motivasi yang tinggi akan mempermudah tercapainnya tujuan-tujuan dalam pendidikan luar sekolah. Adanya kesan umum bahwa pendidikan luar sekolah lebih rendah nilainya daripada pendidikan formal membuat peserta didik pada pendidikan  luar sekolah rendah sekali motivasi belajarnya bahkan ada yang merasa malu untuk mengakui pendidikan luar sekolah karena betapa rendahnya pendidikan luar sekolah di mata masyarakat umum. Berbeda dengan pendidikan formal yang peserta didiknya memiliki motivasi kuat untuk memperoleh ijazah.
Pendidik adalah aspek yang penting dalam menyampaikan ilmu dalam proses pembelajaran, namun dalam pendidikan luar sekolah pendekatan yang dilakukan oleh pendidik kebanyakan belum sesuai dengan pendidikan luar sekolah yang diharapkan. Kebanyakan pendidiknya yang mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan formal jelas sangatlah bertolak belakang, bukan karena berbeda status namun jika paralel pendidik yang berlattar belakang non formal dan mendidik di lembaga pendidikan non formal menjadi lebih selaras untuk perbaikan mutu pembelajaran dalam pendidikan luar sekolah. Selain itu juga dalam penerapannya dalam kegiatan pendidikan luar sekolah  pada umumnya tidak kondusif untuk mengembangkan minat peserta didik.
Masih terdapat program pendidikan, yang berkaitan dengan upaya membekali peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dibidang ekonomi, namun didalamanya tidak dilengkapai dengan masukan lain (other input), sehingga peserta didik atau lulusan sulit bahkan tidak dapat menerapkan hasil belajarnya.
Para lulusan pendidikan nonformal dianggap lebih rendah statusnya dibandingkan status pendidikan formal, baik dalam masyarakat maupun dunia kerja. Selalu saja terjadi para lulusan pendidikan nonformal di nomor duakan setelah pendidikan formal yang dianggap lebih bagus, lebih terlatih dan lebih baik dari peserta didik yang lulusan pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar