HADIT'S KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
Orang yang berilmu akan meraih ketinggian
derajat tinggi yang hakiki. Sangat dianjurkan setiap orang berlomba-lomba untuk
meraihnya.Allah berfirman, “Allah
akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Mujadah : 11) .
Kata “meninggikan derajat” ini menunjukkan
besarnya kurnia, yang berarti ketinggian secara maknawi di dunia dengan
tingginya kedudukan dan sanjungan yang baik padanya.Dan ketinggian yang
sebenarnya adalah di akhirat kelak.Ia mendapatkan tempat yang tinggi di jannah.
Demikian yang disampaikan di dalam kitab Fathul Bari.
Islampun mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan
betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat menjadi hamba
Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula manusia mampu mengolah
kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya. Dengan demikian , manusia juga
mampu menjadi hambaNya yang bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga.
Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang wajib
dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang
merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu.
Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk
berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah
ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan
kebahagiaan akhirat selama-lamanya
Allah SWT berfirman :
قُلْ هَلْ
يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَاَلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (الزمر: 9)
Artinya: “Katakanlah (Wahai Muhammad!): ‘Adakah sama
orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?’”. (QS.
Az-Zumar: 9)
Dengan ayat ini Allah SWT, tidak mau menyamakan orang
yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, disebabkan oleh manfaat dan
keutamaan ilmu itu sendiri dan manfaat dan keutamaan yang akan didapat oleh
orang yang berilmu
Karena pentingnya ilmu dan banyaknya faidah yang
terkandung di dalamnya, para ulama menyimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah
wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang akan dituntut. Sebagaimana sabda Rasulullah
Saw;
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَِّ صَلَى اللَُّ عَلَيْهِ وَسَلَمَ مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ كَانَ فِي سَبِيلِ اللَِّ ىََََّ يَرْ
Artinya: “Dari
Annas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa keluar dalam rangka
menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” (HR
at-Tirmidzi)
Dan semoga kita semua termasuk orang orang yang mendapat
kemudahan dalam menuntut ilmu da mengecap manisnya kemuliaan menuntut ilmu,
amin
I.Hadist
tentang wajibnya menuntut ilmu
حَدَ ثَنَا هِشَاُمِ بِنْ عَمّاَرٍحَفْصُ بِنْ
سُلَيْمَانَ.كَثِيْرُ بِنْ شِنْظِيْرِ,عَنْ مُحَمَّدْ بِنْ سِيْرِ يْنَ,عَفْ
أَئَفْسِ بن ما لك.قال:قال رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم (طَلَبُ اْلِعلْمِ
فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.وَوَاضِعُ اْلعِلمِ عِنْدَغَيْر اَهْلِهِ
كَمُقَلِّهِ اْلَخفَازِيْرِ الْجَوْهَرَوَالُّلؤْلُؤُ وَالذَّهَبَ).(رواه ابن
مجاه)
“Rosulullah Saw. Telah
bersabda :Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan orang yang
meletakkan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan untuk
menerimanya dan orang yang menertawakan ilmu agama) seperti orang yang
mengalungi beberapa babi dengan beberapa permata, dan emas. (H.R. Ibnu Majah)
Hadist tersebut merupakan penjelasan tentang hukum
mencari ilmu bagi setiap orang Islam laki laki maupun perempuan, yang telah
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan lain lain.Akan tetapi hadist tersebut
diberi tanda lemah oleh imam Syuyuti.
Adapun hukum menuntut ilmu menurut hadist tersebut
adalah wajib.Karena melihat betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan dunia maupun
akhirat. Manusia tidak akan bisa menjalani kehidupan ini tanpa mempunyai ilmu.
Bahkan dalam kitab taklimul muta’allim dijelaskan bahwa yang menjadikan manusia
memiliki kelebihan diantara makhluk-makhluk Allah yang lain adalah karena
manusia memilki ilmu. Dan janganlah memberikan ilmu
kepada orang yang enggan menerimanya, karena orang yang enggan menerima
ilmu tidak akan mau untuk mengamalkan ilmu itu bahkan mereka akan
menertawakannya.
II. Keutamaan
menuntut ilmu
Dalam sebuah
hadist Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ النَّاسِ الْمُؤْمِنُ الْعَالِمُ
الَّذِيْ إِنِ احْتِيْجَ إِلَيْهِ نَفَعَ وَإِنِ اسْتُغْنِيَ عَنْهُ أَغْنَى
نَفْسَهُ (رواه
البيهقي)
Artinya: “Seutama-utama
manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi
manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada
dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi)[6]
Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang,
dimana ia akan memberikan manfaat dan dibutuhkan oleh orang-orang disekitarnya.
Bahkan jika seorang yang berilmu terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang
ia miliki akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur
dalam kesendiriannya.
Dalam hadist
lain tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي
الدِّينِ (رواه
البخاري ومسلم)
Artinya: “Barang
siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka Allah memberi kepahaman untuknya
tentang ilmu”, (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah hadits yang penting, dimana seolah-olah Allah
menggantungkan kebaikan seseorang terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam
arti kwalitas dan kwantitas ilmunya dalam masalah agama. Dari sini dapat
diketahui bahwa ilmu adalah penting, karena ia menjadi penentu baik dan buruk
seseorang. Dengan ilmu ia akan membedakan salah dan benar, baik dan buruk dan
halal dan haram.
Menurut Al-Ghazali Ilmu, pengetatahuan itu indah, mulia dan utama.
Tetapi, selama keutamaan itu sendiri masih belum dipaham, dan yang diharapkan
dari keutamaan itu masih belum terwujud, maka tidak mungkin diketahui bahwa
ilmu adalah utama.
Keutamaan adalah kelebihan. Jika ada dua benda yang sama, sementara
salah satunya mempunyai kelebihan, maka benda itu bisa disebut utama, kalau
memang kelebihan yang dimaksud adalah kelebihan dalam sifat kesempurnaan.
Sesuatu yang indah dan disenangi ada tiga macam, yaitu: sesuatu yang
disenangi karena ada faktor lain diluarnya, sesuatu yang disenangi karena nilai
eksentriknya dan sesuatu yang dicari karena nilai eksentriknya juga karena ada
faktor lain diluarnya.
III. Peran ilmu
dalam Pendidikan
Dari hadist diatas Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya,
agar menuntut ilmu, terutama sekali adalah ilmu agama kepada orang yang
menguasai ilmu tersebut, dan dalam hal ini yang disebut ulama, sebab ada hadis
lain yang mengatakan bahwa rasulullah itu wafat beliau seolah- olah beliau
berkata kepada para ulama, hai para ulama, aku meninggalkan kalian semua, aku
tidak tinggalkan emas, berlian, kepada kalian semua tapi aku tinggalkan ilmu
kepada kalian, kalian lah pewarisku, maka orang yang telah mengambilnya berarti
ia telah mengambil keuntungan yang banyak. Karena allah akan mencabut ilmu
dengan mewafatkan ulama, sehingga makin banyak ulama wafat maka ilmu semakin
banyak ditarik,sehinggga kalau bukan generasi muda kita yang akan bangkit
mempelajari ilmu itu, maka akan celakanya umat nantinya akibatnya umat akan
mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang akan memberikan fatwa
menyesatkan.
Begitu Pentingnya Ilmu bagi diri sendiri dan orang lain, dan bagi
perubahan dan perkembangan masyarakat. Tanpa ilmu kita juga tidak akan
mengetahui hukum-hukum syariat yang wajib dilakukan oleh orang mukallaf tentang
urusan Agama yang meliputi Ibadah, Mualamalah, Ilmu tentang Allah dan
sifat-sifatnya baik yang wajib maupun yang mustahil baginya. Dari hadits dan
ayat diatas dapat disimpulkan bahwa menuntut itu wajib bagi setiap muslim, dan
manfaatnya begitu banyak baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain, lebih
banyak lagi bagi perubahan dan perkembangan dalam suatu masyarakat. Dan Allah
pun akan meninggikan derajat yang tinggi di dunia maupun di akhirat nanti bagi
bagi orang yang berilmudan mengamalkan serta mengajarnya kepada orang lain yang
belum mengetahui. Orang yang mengamalkan ilmu terus menerus maka Allah juga
akan menambah derajatnya di dunia dan akhirat. Ilmu sebagai suatu pengetahuan
yang diperoleh melalui cara-cara tertentu. Dengan adanya proses belajar
mengajar ini menimbulkan perkembangan dan sebagai tenaga pendorong perubahan
masyarakat. Oleh karena itu peran ilmu dalam kehidupan sangat utama. Orang yang
keluar dan berniat mencari ilmu, maka malaikat akan meltakkan sayap-sayapnya
sebagai rasa senang atas apa yang dilakukan orang tersebut, dan semua apa-apa
yang dilangit dan dibumi pun juga akan mendo’akannya, ikan di air pun ikut
mendo’akan.
Dari penjelasan hadist – hadist diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa : Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim dan jangan
memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima ilmu. Ilmu akan musnah
jika sudah tidak ada lagi para ulama sehingga banyak para pemimpin yang memberi
fatwa tanpa menggunakan ilmu pengetahuan, sehingga mereka saling menyesatkan
satu sama lain. Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia
maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu sama dengan
orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga, Hal ini merupakan kemuliaan
yang diberikan Allah kepada orang yang mencari ilmu. Ilmu mempunyai peranan
sangat penting dalam dunia pendidikan, yang mana pendidikan adalah Universal,
ada keseimbangan antara aspek intelektual dan spiritual, antara sifat
jasmani dan rohani. Dengan pendidikan yang benar dan akhlak yang kuat,
maka akan tumbuh generasi penerus bangsa yang beradab dan bermartabat.
Pokie Games | Poker Games - Kadang Pintar
BalasHapusPokies Games is a Poker 카지노 and other gaming establishment based in kadangpintar Indonesia. This business is located in Temecula, Pachila and features over 제왕카지노 1300 games to choose